Ini dia 9 Ciri Penyakit TBC yang Sudah Parah – Ciri-ciri TBC yang sudah parah dapat dikenali dari tingkat keparahan gejalanya. Kondisi ini sering muncul ketika penderita tidak menyelesaikan pengobatan dengan benar, yang dapat berakibat serius pada organ tubuh lainnya, seperti otak dan tulang.
TBC adalah penyakit menular yang cukup umum di Indonesia, tetapi sebagian besar kasusnya dapat disembuhkan. Namun, jika tidak ditangani dengan baik atau pengobatannya tidak terselesaikan, TBC dapat berkembang menjadi kondisi yang parah dan menyebabkan kerusakan serius pada organ tubuh lainnya.
Apakah Gejala Paling Khas dari Pasien yang Menderita TBC?
Penyakit TBC disebabkan oleh infeksi bakteri Mycobacterium tuberkulosis yang dapat menyebar melalui udara yang telah terkontaminasi oleh percikan ludah penderita. Gejala yang paling khas dari pasien yang menderita TBC adalah batuk yang berlangsung lebih dari 2 minggu. Gejala ini sering kali disertai dengan keluarnya dahak, kadang bercampur darah.
Selain itu, penderita TBC biasanya mengalami demam yang naik-turun, berkeringat di malam hari, dan penurunan berat badan yang signifikan tanpa sebab yang jelas. Gejala lain yang mungkin muncul termasuk nyeri dada dan rasa lelah atau lemah.
Ciri Penyakit Tuberkulosis (TBC) yang Sudah Parah
Ciri penyakit tuberkulosis (TBC) yang sudah parah umumnya menunjukkan gejala yang jelas dan mudah dikenali. Namun, sering kali gejala-gejala ini disalahartikan sebagai penyakit lain sehingga penanganan medis menjadi terlambat.
Mengetahui ciri-ciri TBC yang sudah parah sangat penting untuk memastikan diagnosis dan pengobatan tepat waktu. Gejala-gejala ini umumnya muncul akibat kerusakan pada saluran napas atau bagian tubuh lainnya yang disebabkan oleh bakteri TBC. Berikut ini adalah ciri-ciri TBC yang sudah parah, antara lain:
1. Batuk Berdarah
Batuk berdarah merupakan salah satu gejala utama dari TBC yang sudah parah. Pada awalnya, penderita TBC biasanya mengalami batuk dengan dahak berwarna kuning. Seiring dengan berkembangnya penyakit TBC, batuk menjadi lebih sering dan parah, yang menyebabkan iritasi atau kerusakan pada jaringan di saluran pernapasan.
Kerusakan jaringan ini dapat menyebabkan pendarahan, sehingga saat batuk, dahak yang keluar bercampur dengan darah atau bahkan mengandung banyak darah.
2. Sesak Napas
Pada beberapa kasus, infeksi TBC dapat menyebabkan efusi pleura, yaitu menempelnya cairan di rongga antara lapisan pembungkus paru-paru dan paru-paru itu sendiri. Cairan yang menumpuk ini dapat menekan paru-paru, menyebabkan paru-paru tidak bisa mengembang dan mengempis dengan sempurna saat bernapas, sehingga timbul sesak napas.
3. Nyeri Dada
Infeksi TBC yang tidak tertangani dengan baik bisa menyebabkan peradangan pada selaput jantung atau perikarditis tuberkulosis. Hal ini dapat menyebabkan terbebaninya cairan di ruang antara selaput pembungkus jantung, sehingga membatasi kemampuan jantung untuk memanaskan darah.
Nyeri dada akibat peradangan pada lapisan jantung ini biasanya terasa seperti ditusuk benda tajam dan sering kali memburuk saat penderita TBC terbaring atau menarik napas.
4. Nyeri Punggung
Nyeri pada sendi dan tulang dapat terjadi ketika TBC sudah menyebar ke luar paru-paru. Bakteri TBC bisa menyerang tulang dan sendi, terutama sendi yang menahan beban tubuh seperti tulang belakang, pinggul, atau lutut.
Kerusakan tulang, khususnya tulang belakang, akibat TBC dapat menyebabkan nyeri punggung yang parah, dan dalam beberapa kasus, dapat menyebabkan kelumpuhan jika jaringan saraf di sekitarnya rusak.
5. Sering Sakit Kepala
Sakit kepala yang berlangsung lama dan semakin berat seiring berjalannya waktu juga merupakan tanda TBC yang sudah parah. Kondisi ini disebabkan oleh adanya peradangan pada selaput otak akibat infeksi bakteri TBC, yang dikenal sebagai meningitis tuberkulosis. Selain sakit kepala, penderita meningitis tuberkulosis juga biasanya mengalami gejala lain seperti demam tinggi dan leher kaku.
6. Pembengkakan Kelenjar Getah Bening
Pembengkakan kelenjar getah bening merupakan salah satu tanda dari TBC yang sudah menyebar ke luar organ pernapasan. Kondisi ini biasanya terjadi ketika sistem kekebalan tubuh menurun atau infeksi tidak tertangani dengan tepat, sehingga bakteri menyebar dari paru-paru ke kelenjar getah bening.
Pembengkakan ini dapat dirasakan di sisi leher, bawah dagu, ketiak, atau sekitar selangkangan. Jika kondisi ini sudah parah, benjolan bisa memerah dan mungkin mengeluarkan nanah.
7. Diare Kronis
Diare kronik bisa menjadi salah satu ciri TBC yang sudah parah. Hal ini terjadi karena bakteri TBC dapat menyebar ke usus dan menyebabkan gangguan pencernaan jika tidak segera ditangani. Akibatnya, penderita bisa mengalami diare berkepanjangan atau diare kronis yang biasanya berlangsung lebih dari 4 minggu.
8. Keracunan Darah (Sepsis)
Bakteri TBC dapat berkembang dan menyebar dengan cepat, menyebabkan komplikasi serius seperti keracunan darah atau sepsis. Kondisi ini bisa terjadi pada individu dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah, seperti penderita HIV/AIDS yang tidak terkontrol dan penderita kanker.
Keracunan darah juga dapat terjadi ketika penanganan medis tidak segera diberikan. Gejala sepsis meliputi demam, berkeringat, keringat dingin, sesak napas, dan detak jantung cepat.
9. Penurunan Berat Badan Drastis
Penurunan berat badan yang drastis sering dialami oleh penderita TBC. Bakteri TBC yang telah menyebar ke usus dapat menyebabkan rasa tidak nyaman di perut, sehingga mengurangi nafsu makan. Kondisi ini diperburuk oleh kronis diare yang menyebabkan gangguan dalam proses pencernaan dan penyerapan nutrisi makanan.
Kesimpulan
Penyakit tuberkulosis (TBC) sebenarnya memiliki peluang kesembuhan yang tinggi asalkan penderitanya patuh terhadap pengobatan dan menjalani perawatan hingga tuntas. Penting bagi siapa saja yang mengalami batuk lebih dari 2 minggu, demam, dan keringat di malam hari untuk segera memeriksakan diri ke fasilitas kesehatan terdekat demi mendapatkan diagnosis dan penanganan yang tepat.
Jika gejala TBC yang sudah parah muncul, seperti batuk berdarah, sesak napas, nyeri dada, nyeri punggung, pembengkakan kelenjar getah bening, dan penurunan berat badan drastis, segeralah pergi ke dokter untuk mendapatkan penanganan medis. Hal ini sangat penting, terutama bagi mereka yang memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah, karena risiko mengalami infeksi berat lebih tinggi.
Untuk mencegah penyebaran infeksi, orang dengan TBC aktif disarankan untuk tetap berada di rumah. Jika memerlukan perawatan medis ringan, Anda bisa menggunakan layanan Homecare Dokter yang memungkinkan Anda memanggil dokter langsung ke rumah.
Namun, untuk perawatan yang lebih serius, pergilah ke rumah sakit agar dokter dapat memberikan penanganan medis yang tepat sesuai dengan kondisi Anda. Jangan ragu untuk menghubungi kami, jika Anda memerlukan bantuan atau informasi lebih lanjut mengenai penanganan TBC.