8 Vaksinasi Tambahan yang Penting untuk Bayi dan Anak

Sed ut perspiciatis unde

8 Vaksinasi Tambahan yang Penting untuk Bayi dan Anak – Genbest pasti menyadari bahwa vaksinasi anak sangat penting untuk membentuk kekebalan tubuh si Kecil terhadap berbagai infeksi penyakit menular, sehingga mendukung tumbuh kembangnya yang optimal dan menghindarkan dari ancaman stunting.

Di Indonesia, terdapat lima imunisasi dasar yang harus diterima oleh semua anak, yaitu Hepatitis B sebanyak 4 kali, BCG 1 kali, Polio 4 kali, DPT-HB 3 kali, dan Campak 1 kali.

Selain imunisasi dasar, ada beberapa imunisasi tambahan yang penting untuk memproteksi anak dari bahaya berbagai penyakit. Imunisasi tambahan adalah imunisasi di luar lima imunisasi dasar yang diwajibkan pemerintah seperti yang disebut di atas. Berikut ini adalah imunisasi tambahan untuk anak sesuai rekomendasi Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI):

1. PCV ( vaksinasi bayi )

Vaksin PCV diberikan dengan tujuan melindungi anak dari infeksi bakteri Pneumococcal yang dapat menyebabkan meningitis bakteri, pneumonia, hingga infeksi darah.

Jadwal imunisasi tambahan PCV bisa dilakukan saat anak berusia 2-6 bulan, 7-11 bulan, 12-23 bulan, atau di atas 24 bulan. Perlu diingat, perbedaan usia pelaksanaan turut membedakan dosis vaksin yang diberikan, ya!

2. Rotavirus

Rotavirus adalah infeksi virus yang dapat menyebabkan diare berat, muntah, demam, dan nyeri perut. Untuk mencegah efek serius dari infeksi ini, anak memerlukan vaksinasi tambahan rotavirus.

Di Indonesia, terdapat dua jenis vaksin rotavirus: Rotateq yang diberikan dalam 3 dosis pada usia 6-14 minggu, dan Rotarix yang diberikan dalam 2 dosis pada usia 10 minggu dan 14 minggu.

3. Varisela

Infeksi virus varicella zoster dapat menyebabkan cacar air pada anak. Pemberian vaksin varisela akan melindungi si Kecil dari risiko terkena cacar air dan mengurangi tingkat keparahannya.

Untuk bayi di atas 1 tahun, vaksin varisela diberikan sebanyak 1 dosis. Sedangkan bagi anak yang berusia lebih dari 13 tahun, vaksin ini diberikan dua kali dengan interval 4-8 minggu.

4. MMR

Vaksin MMR (Campak, Gondongan, Rubella) berfungsi untuk mencegah penyakit campak, gondongan, dan rubella. Pemberian vaksin MMR dijadwalkan pada usia bayi antara 15 hingga 18 bulan. Penting untuk diingat bahwa vaksin MMR harus diberikan minimal satu bulan sebelum atau setelah vaksinasi lainnya.

5. Hib

Imunisasi tambahan ini berguna untuk mencegah penyakit telinga, radang paru, meningitis, dan sebagainya. Vaksin ini diberikan sebanyak empat kali saat anak berusia 2 bulan, 3 bulan, 4 bulan, dan antara 15 sampai 18 bulan.

6. Hepatitis A

Vaksin ini digunakan untuk melindungi anak dari virus Hepatitis A, yang dapat menyebabkan penyakit hati. Jenis vaksin tambahan ini dapat diberikan pada usia 2 tahun ke atas, sebanyak 2 dosis dengan jeda 6-12 bulan.

7. Tifoid

Imunisasi tambahan Tifoid bermanfaat untuk melindungi anak dari bakteri Salmonella typhi yang menyebabkan demam tifoid (tifus). Vaksin diberikan pada anak usia di atas 2 tahun, dan diulang setiap 3 tahun.

Ada dua jenis vaksin tifoid, yakni jenis oral dan suntik. Namun vaksin oral hanya diberikan saat anak berusia 6 tahun ke atas.

8. Influenza

Imunisasi tambahan ini akan melindungi si kecil dari beberapa jenis virus influenza. Waktu pemberian vaksin influenza adalah setahun sekali sejak usia 6 bulan. Sedangkan untuk usia di atas 2 tahun, vaksin bisa diberikan dalam bentuk semprotan pada saluran pernapasan.

Itulah beberapa imunisasi tambahan yang bisa diberikan pada bayi dan anak-anak. Meski bersifat tambahan, namun imunisasi di atas sangat penting untuk melindungi si kecil dari berbagai penyakit berbahaya.

 

Scroll to Top